Minggu, 21 Juni 2020

Ragam Tulisan Nonfiksi Ala Siska Distiana

Mengapa kita harus menulis?
Rosulullah pernah bersabda"Qoyyidul 'ilma bil-kitabi" artinya ikatlah ilmu dengan tulisan. Kegiatan belajar menulis kali ini akan dibawakan oleh Ibu Siska Distiana. Lahir di Klaten, 12 Desember 1985. Ibu dari dua putri. Nomor HP: 081329724184. Alamat email: siskanulis@gmail.com. Dan IG @siskadistiana.
Ibu Siska akan membahas tentang Ragam Tulisan Nonfiksi.

Apa sih Nonfiksi itu?
  • Menurut KBBI: Nonfiksi itu adalah yang tidak bersifat fiksi tapi berdasarkan fakta dan kenyataan.
  • Dalam konteks karya atau tulisan, nonfiksi berarti karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya.
Apa saja sih ragam tulisan nonfiksi itu?

  • Berita
  • Essai
  • Catatan perjalanan
  • Artikel Informatif
  • Karya Best Practice
Teknik penulisan Berita ada dua cara yaitu
  1. Hard News yaitu beritanya to the point, tidak bertele-tele, lugas, dan singkat.
  2. Feature yaitu sebuah artikel kreatif, informatif, dan menghibur.
Essai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sering disebut juga sebagai opini.

Catatan sebuah perjalanan adalah sebuah tulisan tentang proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dalam perjalanan tersebut. Bisa dibaca di blog Ibu siska: https://wiediesta.wordpress.com/2019/12/07/arogato-tokyo/, atau di https://hipwee.com/travel/mengintip-sejarah-budaya-batak-di-t-b-silalahi-center-balige--tobasa/.

Artikel Informatif adalah tulisan yang berisi informasi tentang sesuatu hal. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan pembaca, isinya murni informasi, dan dalam bahasa populer sering pula disebut dengan "artikel feature".

Karya Best Practice adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain sebagai lesson study, produk tulisan best practice juga bisa menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." -Pramoedya ananta Toer-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar