Rabu, 15 Juli 2020

Pengalaman Berharga menulis Ala Jumanto


Drs. Jumanto, M. Pd. adalah narasumber belajar menulis bersama Om Jay, hari Senin, 13 Juli 2020. Be;iau lahir di Sragen, 21 Januari1966. Beliau telah membuat 10 buku pelajaran dan 3 karya buku fiksi. Pak Jumanto mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Menulis puisi itu mudah. Setiap ada ide maka beliau tulis. Selingan dari menulis puisi kadang menulis cerita pendek.

Tahun 2004, Beliau ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, guru sekaligus orang tua beliau untuk menulis buku ajar. Dengan bimbingan beliau Pak Jumanto dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA. Satu bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/ Mts. Buku ajar untuk kelas VIII dapat diselesaikannya selama 2 minggu. Pendapatan dari menulis buku sekaligus jadi editor jauh dari pendapatan seorang guru PNS.

Pengalaman Pak Jumanto bukan hanya sebagai penulis dan editor tapi marketing dan manajer pun dijalani sampai saat ini. Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbitan Jateng Press. 

Berikut adalah paparan pak Jumanto seputar memulai menulis Buku!

Bagaimana Memulai?
Buatlah Outline buku yang akan kita tulis!Jika perlu buatlah sinopsis untuk ditawarkan ke Penerbit.

Ada pertanyaan  mendasar yang harus direnungkan sebelum menulis agar buku yang kita tulis baik dan benar.
  • Buku apakah yang akan ditulis?
  • Untuk siapa buku ditulis?
Bentuk , Jenis, dan isi Buku berdasarkan UU No. 3 Tahun 2017 tentang sistem perbukuan.

Bentuk:
  •  Buku cetak yang berupa teks, gambar, atau gabungan dari keduanya yang dipublikasikan dalam     bentuk cetak.
  • Buku Elektronik yang berupa teks,gambar, audio,video, atau gabungan dari keseluruhannya        yang dipublikasikan dalam bentuk elektronik.
Jenis: 
  • Buku Pendidikan: Buku yang digunakan dalam satuan atau program pendidikan pada anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah untuk menunjang pembelajaran. terdiri atas buku teks dan nonteks. Ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan diatur dengan peraturan Mentri.
  • Buku umum: jenis buku diluar buku pendidikan.
Isi:
Buku berisi ilmu pengetahuan, informasi, dan hiburan

Kesimpulan:
  1. Menulislah, menulis, dan menulis
  2. Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita
  3. Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap bersemangat menulis
  4. Sebagai guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku.
  5. Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda.
  6. Disaat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit. Tulis terus ide yang sedang membara.
  7. Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon  pembaca buku kita.
  8. Dimasa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangkan menjadi buku.
  9. Kendala kita dalam menulis adalah malas. Kita memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas menulis.
  10. Untuk menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis dan akhirnya terampil menulis.
Penulis:
Muhammad Afif, S. Pd., Gr.
SD Inpres 10 Kabupaten Sorong




Sabtu, 11 Juli 2020

Strategi Pemasaran Buku di Masa Sulit karena Covid-19


Agust. Subardana, S. E., M. M., CDS adalah Narasumber Kegiatan menulis bersama Om Jay Jumat, 10 Juli 2020 Kemarin. Beliau adalah Direktur pemasaran Penerbit Andi. Ada beberapa hal yang disampaikan beliau malam kemarin, diantaranya:

Dampak penjualan Buku Selama Covid-19 antara lain:
  • Jaringan toko buku pada tutup selama covid-19
  • Orang pada takut datang ke toko buku/ mall
  • Penurunan omset toko buku 70%-80%
  • Banyak penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku
  • Beberapa penerbit gulung tikar
Grafik pengunjung di gramedia toko buku:

Diatas adalah grafik penurunan pengunjung ke gramedia di masa pandemi covid-19. Penurunan yang cukup drastis.

Nah, untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini, perlu ada strategi jitu dalam bisnis penerbitan buku. Berikut gambaran strategi jitu yang dapat dipakai yaitu digital marketing. Apasaja Digital Marketing itu?"Yuk, kita lihat pada bagan berikut!"


Melihat bagan diatas, sangat jelas sekali bahwa digital marketing akan mampu mendongkrak penjualan buku. Inilah strategi yang perlu kita terapkan jika ingin penerbitan buku tetap eksis di masa apapun. Intinya bahwa penguasaan Digital perlu di masa pandemi ini agar tidak tergerus oleh keadaan.

Apa sajakah manfaat dari Digital Marketing itu?

Manfaatnya: 
  1. Biaya relatif murah atau terjangkau
  2. Daya  jangkauan sangat luas
  3. Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai kategori
  4. Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
  5. Mudah dievaluasi dan dikembangkan
  6. Lebih cepat populer
  7. Sangat membantu meningkatkan penjualan
Selanjutnya tentang potensi buku sekolah.. Setiap sekolah harus mengembangkan perpustakaannya agar literasi tetap berjalan. Kebijakan pemerintah terkait penggunaan dana BOS diantaranya:
  • Pengembangan perpustakaan
  • Kegiatan penerimaan siswa baru
  • Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler
  • Kegiatan evaluasi pembelajaran
  • pengelolaan sekolah
  • Pembelian atau perawatan alat multimedia pembelajaran
  • Pembayaran honor
  • Perawatan sekolah langganan daya dan jasa
  • Pengembangan profesi guru
Harus kita tahu bahwa penerbit Andi  juga melayani/menyediakan  pembelian buku dari dana BOS melalui SIPlah(blanja.com dan blibli.com), buku teks utama K 13(buku HET), bupel pendamping, buku pelajaran peminatan, buku pelajaran SMK untuk buku kelompok C2 dan C3, buku ajar informatika kelas 4,5,6,7,8,9,10,11,12, buku perpustakaan baik buku fisik dan e-books, dan alat-alat olahraga serta alat-alat kesenian.

Kesimpulan:

" Menulis adalah berjuang dan penulis adalah pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya, Lembaran karya adalah medan pertempuran dan pena adalah senjatanya, buku adalah gudang ilmu dan kuncinya adalah membaca, membaca adalah jendela dunia."

Jumat, 10 Juli 2020

Proses Menerbitkan Buku Ajar



Joko Irawan Mumpuni adalah narasumber belajar menulis bersama Omjay Rabu, 8 Juli 2020. Tugas resume ini agak telat dikerjakan karena ada kesibukan yang tak bisa ditinggalkan. walaupun telat saya tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya. Pak Joko menjabat sebagai Direktur penerbitan, penerbit Andi sekaligus sebagai ketua 1 IKAPI DIY. kalau mau mengenal lebih dekat dengan beliau bisa melalui:
  • email : jmumpuni@gmail.com
  • FB : jokomumpuni
  • Twitter : @jokomumpuni
  • Wa : 08122739971
Adapun 3 pokok bahasan yang disampaikan Narasumber yakni:
  1. Menulis buku yang diterima penerbit
  2. Menulis buku ajar
  3. Teknik menulis buku
Dibawah ini adalah alur/ ekosistem penerbitan buku:

Dalam menerbitkan buku ada beberapa hambatan yang dihadapi yakni:
  • Minat baca : kurangnya minat baca dikalangan masyarakat kita
  • Minat tulis : Kurangnya minat menulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan dan sering beranggapan salah terhadap penerbit
  • Apresiasi hak cipta : kurangnya penghargaan hak cipta sehingga terjadi pembajakan, duplikasi non legal dan perangkat hukum
Ciri-ciri penerbit yang baik yakni:
  1. Memiliki visi dan misi yang jelas
  2. Memiliki bussines core lini produk tertentu
  3. Pengalaman penerbit
  4. Jaringan Pemasaran
  5. Memiliki percetakan sendiri
  6. Keberabian mencetak jumlah eksemplar
  7. Kejujuran dalam pembayaran royalty
Sistem penilaian oleh penerbit antara lain:
  • Editorial bobotnya 10%
  • Peluang potensi pasar bobotnya 50%
  • Keilmuan bobotnya 30%
  • Reputasi penulis bobotnya 10%
Naskah yang dapat diterbitkan antara lain:
  1. Tema populer-penulis populer
  2. Tema populer-penulis tak populer
  3. Tema tak populer-penulis populer
  4. Tema tak populer-penulis tak populer

Nah, apa yang penulis peroleh?sesuai dengan gambar diatas maka penulis mendapat 4 keuntungan yakni:
  1. Kepuasan : buku sebagai karya monumental akan dikenang sepanjang masa
  2. Reputasi: buku sebagai karya yang terpublikasikan akan meningkatkan reputasi penulisnya
  3. Karir : adanya kebutuhan peningkatan status jabatan peluang karir di perusahaan
  4. Uang: Royalty, diskon pembelian langsung,dan mengisi seminar/mengajar
Kesimpulan:
" Menulislah karena dengan menulis kita telah berbagi ilmu ke orang lain dan tinggalkanlah jejak agar hidup kita punya makna dan karya"

Karya: Muhammad Afif, S. Pd., Gr
FB: Muhammad Afif
IG: @muhammad_afif08


Selasa, 07 Juli 2020

Menerbitkan Buku di Penerbit Andi

Bapak Edi S Mulyana adalah narasumber dalam kegiatan belajar menulis bersama Om Jay, Senin kemarin, 6 Juli 2020. Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini sektor-sektor utama kini menjadi lemah dan tanpa kekuatan seperti sebelumnya. Tak ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini berakhir. 
Salah satu yang berdampak yaitu dunia penerbitan. Bukan hal percetakannya, melainkan dalam ranah bisnisnya. Dunia penerbitan saat ini, menghadapi sesuatu permasalahan yang cukup serius. Pemasaran dari penjualan buku-buku kini mengalami penurunan yang sangat drastis. Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada duit atau UUD(ujung-ujungnya duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan.

pada bulan Januari-Februari 2020, omzet toko buku masih sangat normal, tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga. Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai dan membesar sederet multiplikasi yang luar biasa menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk digigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi paling rendah. Terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis toko buku anadalan penerbit yaitu Gramedia, mearkirkan bisnisnya disisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti dipit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.

Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut berimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di toko buku. Setelah 3 bulan parkir di pit stop, tampaknya secercah harapan muncul ditengah badai yang tak menentu, setelah beberapa daerah telah memetakan pandemi dengan baik dan mencoba berani untuk bergerak. Rebound yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukah menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.

Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapai angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal. Melaju, tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan. Sementara, penerbit jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.

Dengan berbekal pengalaman, penerbit pun mengidentifikasi tema-tema yang update terutama mengenai virus corona, diberikan pada penulis-penulis yang sudah ada database penerbit. Sehingga penerbit pun dengan cepat mendapatkan bahan-bahan buku dengan tema virus.

kesiapan penulis, dalam menuliskan materi dala sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. mereka mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten dibidang ini, dan dengan cepat mereka meramu materi, kemudian mereka launch dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.

Buku-buku pendidikan, juga tetap mereka pertahankan produksinya, karena mereka yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku mereka konsentrasika ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.

Sebagai kalimat penutup dari pak Edi S Mulyana:
"Dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena diluar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keingin tahuannya dari tulisan kita semua. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah perubahan jaman yang luar biasa ini"

Sabtu, 04 Juli 2020

Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku Ala M. Firman Suwarya

M. Firman Suwarya, M. Kom adalah Narasumber Belajar Menulis Bersama Om Jay hari Rabu, 1 Juli 2020. Tapi saya baru bisa menyelesaikan resume ini karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Walaupun terlambat saya harus tetap menyelesaikan tugas ini. Adapun profil dari narasumber  kali ini adalah sebagai berikut:
    Nama : M. Firman Suwarya, M. Kom
    Instansi : SMPN Unggulan Sindang Indramayu
    Pendidikan : Sarjana Teknik Informatika STMIK TC Bandung, Pascasarjana Teknik Informatika                 STMIK Eresha Universitas Pamulang Tangerang Banten
    Alamat Kantor : Jl. Raya Terusan Km. 3 Terusan Sindang Indramayu Jawa Barat
    No. Wa : 085224494765

Adapun beberapa Media sosial yang bisa anda kunjungi jika ingin mengenal lebih jauh Pak Firman, diantaranya di FB: Muhammad Firman Suwarya, IG: @firmansuwarya, Email: firmansmuhammad@gmail.com, youtube: Youtube.com/c/firmansuwarya, dan Blog: gubuginformatika.blogspot.com.

Mengawali belajar menulis kali ini dengan istilah tentang FreeWriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan. Ini adalah istilah baru yang saya tahu. Semoga kedepannya bisa menulis cepat dengan teknik ini. Jika kita berani konsisten menulis 5 lembar per hari, maka yakin bahwa kita akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. Secara umum  memeang menulis sebanyak 5 halaman itu membutuhkan waktu berjam-jam, belum lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan dan itu memang penyakit yang hampir semua penulis rasakan baik yang baru belajar menulis ataupun mungkin bagi penulis handal. Bahaya penyakit ini adalah biasanya diawali dengan menyerang pikiran, cirinya tiba-tiba ide-ide yang kita punya hilang entah kemana. Lantas bingung harus menulis apa, puyeng, dan sederet teman-temannya. Dampak terakhirnya adalah kita akan capek, lelah,dan  malas untuk menulis. Ya, itulah pengalaman dari beliau diwaktu dulu. Sejak  mengenal FreeWriting, beliau terbebas dari hal-hal tersebut, walau tidak langsung begitu keluar dan lolos dari penyakit itu. 

Secara sederhana Free Writing, pokoknya tulis secepatnya terhadap ide yang muncul, jangan takut salah, jangan takut keliru, jangan takut jelek hasilnya, apalagi takut salah ketik, pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya ide, dan ide bisa muncul dari mana saja. Hal-hal lain dalam free writing nanti pada saat proses editing.

Kesimpulan dari materi kali ini adalah:
Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi  covid 19. Hati-hati dan waspada karena dia bisa menyerang dengan tiba-tiba maka kita harus pupuskan dengan coba dan coba lagi. Sampai kapan kita harus mencoba maka jawabannya sampai kita sukses.

Selasa, 30 Juni 2020

Mengelola Sekolah di Era Covid-19

Dra. Betti Risnalenni, MM adalah pendiri kelompok belajar(KB), TK, dan SD Insan kamil, Bekasi. Sekolah dengan biaya terjangkau dan berfasilitas bagus. Begitu banyak perjuangan ibu 5 anak ini mendirikan sekolah. Gara-gara salah satu anaknya tak bisa masuk  ke sekolah mahal, Betti pun bertekad membangun sekolah. 
    Prinsip Hidup bu Betti adalah"Tak pernah mengeluh lelah sebagai pengajar".

Sosok Betti memang begitu lekat dengan dunia pendidikan. Bergelut sejak tahun1991, lulusan IKIP Jakarta ini telah mendapatkan banyak penghargaan. Mulai dari guru dan kepala sekolah berprestasi se-Bekasi, juara 1 tokoh wanita berprestasi di bidang pendidikan dari walikota se-Bekasi, juara 1 wirausaha se-Jawa Barat. Dunia mengajar memang hal yang tak asing baginya. Selain sebagai guru dan kepala sekolah, ia juga sempat dilatih pengajar dari Malaysia untuk mengajar aritmatika dan kemudian membuka kursusnya. Betti merupakan orang ke-6 yang membuka kursus aritmatika di Indonesia. Awalnya, ia hanya punya tiga murid memang saat itu belum banyak dikenal orang.

Tak patah arang, Betti terus gigih mengenalkan aritmatika dengan membagikan brosur sekaligus memperagakan alat aritmatika disaat pembagian rapor di sekolah. Tak sia-sia, Betti bisa mendapatkan murid sampai 400 orang tahun 1998,  bahkan sampai memiliki 24 cabang dan membuat sendiri buku aritmatika. Sambil berjualan buku, ia juga memberi training gratis bagi orang yang ingin membuka kursus. Selanjutnya, salah seorang yang membuka kursus tersebut menawarkan pada Betti untuk mendirikan TK di bilangan Bantar Gebang. Betti yang sudah memiliki Yayasan Insan kamil ini awalnya menolak karena tidak memiliki biaya. Kalaupun mebuka TK ia menginginkan yang baus kualitasnya. Awalnya, di Maret 2003, Betti mengontrak sebuah rumah dahulu untuk mendirikan TK-nya. namun baru setahun berjalan ketika masa kontraknya habis, si pemilik rumah tidak mau memperpanjang kontrakannya lagi.Untungnya saat itu ada orang yang menawarkan rumah dengan harga 23 juta rupiah, sehingga TK-nya pun akhirnya dipindahkan ke rumah tersebut.

Ditahun 2004 bu Betti pun mendirikan sekolah SD. Berbagai kendala sempat Betti temukan saat membangun sekolah. Misalnya, ia harus berutang dengan tukang bangunan yang pembayarannya dicicil atau harus menggadaikan emas, sampai-sampai ia menjadi langganan pegadaian. Bila sudah punya uang, emas itu ia tebus, lalu digadaikan lagi bila kembali tak memiliki uang. Selain itu ia juga banyak berharap dari penjualan buku aritmatika. Caranya, ia memberikan training gratis, tapi beharap peserta mau membeli bukunya. Ilmu aritmatika yang ia ajarkan menggunakan sempoa, metodenya bagus, namun memang tidak semua guru telaten mengajarkannya. Tapi dengan kursus hasilnya akan lebih bagus, karena muridnya lebih kecil, beda dengan di kelas.

Betti mengaku, tak pernah punya uang yang mengendap lama lantaran selalu diputar untuk memenuhi kebutuhan yang lain. bahkan gaji suami juga kadang dipakai dulu olehnya untuk menggaji guru di sekolahnya. Namun sebenarnya, Betti sendiri tidak pernah khawatir soal uang. Ia yakin, rezeki itu selalu datang dari Tuhan dengan cara apapun.

Keinginan Betti untuk mendirikan sekolah seperti itu bukan tanpa sebab. Betti pernah merasakan pengalaman tak enak. Ia pernah mendaftarkan anaknya di sekolah mahal, tapi tidak diterima karena latar belakang pekerjaannya yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya disana. Meskipun menurutnya ada juga sekolah yang isinya semua anak orang kaya, tapi tetap menerima anak dari panti asuhan. Itu karena pemiliknya adalah orang kaya yang masih mau menolong orang tak mampu agar bisa menikmati sekolah bagus. Hal itulah yang memicu Betti untuk membangun sekolah bagus agar orang yang tidak mampu juga bisa merasakan pendidikan di sekolahnya. satu kelasnya terdiri dari 30 murid saja.

Lalu apa keistimewaan KB, TK, dan SD Insan Kamil ini? Betti berujar seni dan permainan tradisional menjadi keunggulannya. Ia memang menginginkan murid-muridnya harus senang bermain dan seni. Ia ingat pengalaman masa kecilnya yang terlalu dilindungi, tidak boleh main hujan atau becek-becekan. Tapi sekarang, ia membebaskan anaknya agar jangan sepertinya saat masih kecil. Keunggulan lainnya adalah adanya tradisi salaman pagi dan hafalan juz amma. Betti berfikir, kadang ada anak yang kalau berangkat sekolah dalam keadaan belum siap. Ada yang sambil marah atau masih mengantuk. Tapi, begitu di sekolah disambut dan disapa hangat dengan salaman pagi oleh gurunya, anak-anak bisa jadi senang dan semangat sekolah. Sealin itu, Betti juga menekankan adanya kegiatan ekstrakurikuler yang beragam. Mulai dari olahraga voli, tenis meja, sepak bola, bulu tangkis, drum band, seni tari, pramuka, yang semuanya gratis tidak dipungut biaya. Setiap hari jumat, sekolah juga menggelar kegiatan yang bersifat fisik, seperti senam, permainan tradisional egrang atau congklak. Kerena anak-anak sekarang banyak yang tidak mengenal permainan tradisional seperti apa.

Murid-murid pun diajarkan berwirausaha waktu penerimaan rapor. Betti bahkan mengajarkan bagaimana caranya agar dagangan mereka laku. Selain itu Betti juga mengajar kelas jurnalistik. Ini agar anak-anak, terutama yang duduk di kelas 3 bisa pintar bercerita dengan cara dipancing lewat cerita. Lalu, dari situlah mereka bisa memberikan tanggapan. Agar komunikasi antara orang tua dan guru tetap konsisten, diadakan pula sesi parenting di sekolah. Sesi parenting ini diadakan per kelas di sekolah agar peserta dan yang bertanya bisa banyak. Tentu sangat beda kalau diadakan satu sekolah, kemungkinan sedikit yang datang. Betti menjabat sebagai kepala harian di SD tersebut.

Menurut Betti, masih banyak yang beranggapan bahwa sekolah bagus itu pasti mahal. Banyak orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah yang didirikan Betti ini, tapi masih ragu-ragu karena takut dikenakan biaya mahal. Karena bangunan sekolah memang tampak bagus dan pakaian seragam muridnya juga selalu terlihat rapih. Padahal, sekolahnya juga memberikan biaya gratis bagi anak yatim dan separuh biaya bagi anak yang tidak mampu. Betti berharap setiap guru tidak pernah lelah dan harus kreatif saat mengajar. Jangan sampai jadi guru yang malas dan banyak mengeluh. Saat sekolah kotor, Betti pun tidak ragu untuk turun tangan untuk menyapu. Kepada anak-anak muridnya ia ceritakan, bahwa di luar negeri orang yang buang sampah sembarangan akan didenda. Akhirnya, ibu Betti pun memberlakukan sistem denda pada sekolahnya.

Ibu Betti pun membagi prinsip hidupnya yaitu tidak pernah mengatakan capek, sesakit apapun dirinya. Bila capek, ia lebih memilih tidur dan jarang minum obat. Vitamin alaminya setiap pagi adalah minum lemon dengan air panas. Beliaupun juga berusaha membai waktu untuk keluarganya. Meskipun sibuk, ia harus tetap memasak untuk anak dan suaminya. Anak-anaknya pun merasa bangga bisa membawa bekal setiap hari dari rumah. Kedepan, masih ada keinginan ibu Betti yang sedang berusaha ia wujudkan yaitu menulis buku tentang bagaimana menjadi guru PAUD. Baginya, mengajar itu sama seperti memasak. Kalau ada bukunya, tinggal dibuka lalu diolah. Ada resep bagaimana caranya mengajar.

"Kalau ada niat baik lakukanlah, kalau mengerjakan sesuatu berikanlah yang terbaik karena nilainya akan memperbaiki citra dan kehidupan kita"

Minggu, 28 Juni 2020

Membangun Branding Lewat Blog dan Media Sosial

Namin AB Ibnu Solihin adalah founder motivator pendidikan.com, motivator dan Trainer pendidikan, pembicara seminar parenting, konsultan Branding sekolah, Dosen, Blogger Pendidikan, penggiat Pendidikan dan ayah dari 3 putri dan 1 putra yang hidup tanpa gedget dan televisi.
lebih dari 15 tahun telah berkarier dalam dunia training, baik social maupun professional. Sejak Tahun 2015 telah berbagi inspirasi di lebih dari 250 lembaa pendidikan, NGO, komunitas dan perusahaan diberbagai kota dan pelosok Indonesia. Namin AB Ibnu Solihin, memulai karir dalam dunia pendidikan sebaai office boy alias tukang sapu laboratorium komputer di sekolah SMK juga office boy di sekolah dasar disatu lokasi yang sama. Pada saat yang sama Beliau masih berstatus sebaai pelajar sekaligus sebagai seorang ketua OSIS, hal ini dilakukannya untuk melatih mental kemandiriannya agar tidak tergantung pada orang tua dan orang lain.

Memulai hidup mandiri sejak dirinya usia kelas 6 SD sudah berjualan es Mambo, jadi tukang bongkar muat bata merah pada saat sekolah MTS, menjadi penjaga kedai buku dan fotokopi pada saat awal-awal kuliah, menjadi penyiar radio, jurnalis tabloid, bahkan sempat mendirikan sebuah EO bernama Semangat Promosindo.

Passionnya dalam dunia mengajar dimulai saat masih sekolah di Madrasah Diniyah dan MTS pada saat itu  Namin sudah mengajar di TPA. Namin juga terampil dalam bidang public speaking, leadership, dan manajemen organisasi sudah dimulai sejak dirinya aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, dimulai dari organisasi remaja, pelajar, Mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan agama serta organisasi guru. 

Ditahun 2012 Namin mulai melakukan  branding bagi dirinya sendiri. Ilmu branding dipelajarinya secara otodidak sejak tahun 2007. Selama perjalanan menjdi guru dan kepala sekolah beliau banyak membuat ide dan gagasan untuk mengembangkan sebuah sekolah seperti mendesign logo, membuat kegiatan sekolah yang menarik, dan mendesign kurikulum. 

Membranding diri tidaklah mudah, itulah kenyataan yang dialami oleh Namin. Tercatat tahun 2012-2015, Namin melakukan beberapa kali branding untuk dirinya namun hasilnya tidaklah memuaskan.Hingga akhirnya ditahun 2014, Namin mulai menjadi Trainer dan motivator pendidikan secara profesional dengan branding motivator pendidikan kreatif dan membuat blog: motivatorkreatif.wordpress.com.

Pada tahun 2015, Namin melauncing program Training, seminar dan workshop di website www.motivatorpendidikan.com, sejak saat itulah Namin AB Ibnu Solihin dikenal sebaai founder motivator pendidikan. Pengalamannya memberikan training selama kurang lebih 15 tahun, Namin kini dikenal sebagai motivator dan trainer pendidikan. Beberapa buku juga pernah diterbitkannya diantaranya "Saya Mau Jadi Guru Go Blog", "Mendidik dengan Cinta dan Keteladanan", "Cinta Sang Guru", dan buku antalogi yang digagasnya bersama guru dan mahasiswa diantaranya "Guru Kreatif di Zaman Digital, "Bukan Guru Biasa", "Pelangi Cinta dan Cita, "Inspirasi untuk Membangun  Masa Depan".

Dari pengalaman Branding Naim, dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar kata brand. Secara instan, sebagian besar dari kita mungkin mengasosiasi itu dengan merek sebuah produk dan erat kaitannya dengan logo perusahaan. Jadi Branding didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk membuat nama, simbol, ataupun identitas untuk membedakan satu produk/jasa dengan produk/jasa yang lainnya. Tujuan kita branding tulisan adalah karya yang kita buat bisa dinikmati oleh banyak orang. Jika orang sudah merasakan manfaatnya, orang akan menghubungi kita, baik jadi pembicara atau penulis atau dijadikan ahli konsultan. 

"Teruslah bersemangat untuk memantaskan diri menjadi pribadi yang menginspirasi, menggerakkan, dan meneladani!"

Minggu, 21 Juni 2020

Ragam Tulisan Nonfiksi Ala Siska Distiana

Mengapa kita harus menulis?
Rosulullah pernah bersabda"Qoyyidul 'ilma bil-kitabi" artinya ikatlah ilmu dengan tulisan. Kegiatan belajar menulis kali ini akan dibawakan oleh Ibu Siska Distiana. Lahir di Klaten, 12 Desember 1985. Ibu dari dua putri. Nomor HP: 081329724184. Alamat email: siskanulis@gmail.com. Dan IG @siskadistiana.
Ibu Siska akan membahas tentang Ragam Tulisan Nonfiksi.

Apa sih Nonfiksi itu?
  • Menurut KBBI: Nonfiksi itu adalah yang tidak bersifat fiksi tapi berdasarkan fakta dan kenyataan.
  • Dalam konteks karya atau tulisan, nonfiksi berarti karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya.
Apa saja sih ragam tulisan nonfiksi itu?

  • Berita
  • Essai
  • Catatan perjalanan
  • Artikel Informatif
  • Karya Best Practice
Teknik penulisan Berita ada dua cara yaitu
  1. Hard News yaitu beritanya to the point, tidak bertele-tele, lugas, dan singkat.
  2. Feature yaitu sebuah artikel kreatif, informatif, dan menghibur.
Essai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sering disebut juga sebagai opini.

Catatan sebuah perjalanan adalah sebuah tulisan tentang proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dalam perjalanan tersebut. Bisa dibaca di blog Ibu siska: https://wiediesta.wordpress.com/2019/12/07/arogato-tokyo/, atau di https://hipwee.com/travel/mengintip-sejarah-budaya-batak-di-t-b-silalahi-center-balige--tobasa/.

Artikel Informatif adalah tulisan yang berisi informasi tentang sesuatu hal. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan pembaca, isinya murni informasi, dan dalam bahasa populer sering pula disebut dengan "artikel feature".

Karya Best Practice adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain sebagai lesson study, produk tulisan best practice juga bisa menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." -Pramoedya ananta Toer-


Membuat Resume yang Keren dan Menarik

Display Literasi hari ini adalah membuat resume kegiatan menulis. Berikut profil narasumber dalam kegiatan menulis bersama om Jay gelombang 9,Rabu, 17 Juni 2020:
Nama: Theresia Sri Rahayu, S. Pd. SD
Tempat/ TGL. Lahir: Kuningan, 13 September 1984
Instansi: SDN Waihibur Kab. Sumba Tengah NTT

Prestasi dan Penghargaan Ibu Tere
  1. Juara 1 Guru Berprestasi tingkat kecamatan Padalarang-Kab. Bandung Barat(2014)
  2. Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat(2014)
  3. Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang(2014)
  4. Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT(2018)
  5. Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional Tingkat Nasional(2018)
  6. Finalis Lomba Alat Peraga matematika Sederhana Tingkat Nasional(2018)
  7. Peserta Short Course ke luar negeri dalam Program 1000 Guru ke Luar Negeri(2019)
  8. 40 Besar penerima dana hibah penelitian pada program  Teaching Challenge(2019)
  9. Finalis Course on Developing lesson Study for Primary Mathematics Teacher Tingkat Internasional(2019)
  10. Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti Program PKP tingkat Provinsi  NTT(2019)
  11. Peserta terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali
  12. Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT(2019)
  13. Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model(MTLM) tingkat Internasional(2019)
  14. Kader Inti Gerakan Ajarmat/ Ayo Belajar Matematika(2019)
  15. Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar Menulis Bersama Om Jay(2020)
  16. Blogger Inspiratif dari ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan(2020)
  17. 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep in Mathematics(2020)
Mendapatkan penghargaan yang banyak tidak membuat Ibu Tere atau biasa dipanggil Cikgu Tere merasa cepat puas dan berhenti terus belajar. Buktinya Cikgu Tere masih mengikuti kegiatan Belajar Menulis bersama Om Jay.

Tips Membuat Resume yang keren dan menarik ala Cikgu Tere:
  • Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat.
  • Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be your self.
  • Tangkap point penting materi dari narasumber, modifikasi dengan kalimat sendiri
  • Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume
  • Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur tulisan.
  • Tulislah resume dengan sepenuh hati. Bukan karena sekedar ingin mengerjakan tugas dari Om Jay. Ketika kita sudah menulis resume dengan sepenuh hati, maka pasti kita akan melakukan effort yang lebih dari orang lain/ blogger yang lain.
  • Cari informasi terkait narasumber yang akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin kita lengkap dalam memberikan gambaran narasumber, maka point kita akan menjadi lebih baik daripada peresume yang lain. Caranya stalking akun medsos narasumber(FB,IG,dll)
  • Gunakan aplikasi atau alat-alat lain yang mendukung kita dalam menulis resume, misalnya jika ada narasumber yang memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya.
  • lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis
"Bagaimana sih caranya menentukan judul tulisan yang menarik minat pembaca?" Tanya dari salah satu peserta menulis ke Cikgu Tere.
Beliau Menjawab:"Judul yang menarik tentunya yang mengundang penasaran pembaca, namun perlu hati-hati karena terkadang kita menemukan ada judul yang tidak sesuai dengan isinya, sehingga pembaca akan kecewa". Dan ada artikel yang pernah ditulis cikgu Tere di blognya tekait penulisan judul (https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang menarik-minat.html?m=1).

Kesimpulan: 
Dalam membuat resume sudah tentu banyak sekali manfaat yang kita dapat. Menambah pengetahuan tentang literasi, mengikat sari-sari ilmu, dan menajamkan pola berpikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban akan terjadi. Maka, buktikan sendiri.



Rabu, 17 Juni 2020

Ngeblog di Blogger.com

Display Literasi hari ini adalah Ngeblog di blogger.com. Ini menjadi judul resume dalam kegiatan menulis gelombang 9 yang saya ikuti. Walaupun kali ini saya agak telat dalam menyelesaikan tugas resume ini. Tapi saya harus belajar bertanggung jawab dan harus mengejar ketertinggalan. Lebih baik mengerjakan daripada tidak sama sekali. Berikut profil Narasumber belajar menulis kali ini:
Nama: Raimandus Brian Prasetyawan, S. Pd.
Tempat Tgl Lahir: Jakarta, 30 Juni 1992
Pendidikan: S1 PGSD
Pekerjaan: Guru SD
Tempat Tinggal: Bekasi
Aktivitas Lain: ngeblog sejak 2009, menulis buku, puluhan artikel dimuat media cetak

Pak Brian sudah memulai menulis di blog miliknya sejak tahun 2009. Beliau menceritakan awal mulanya mengenal blog. Karena merasa belum punya passion menulis waktu itu, beliau menulis ulang artikel-artikel unik yang terdapat pada koran/ tabloid. Jadi jelasnya, beliau membuat blog karena diajak oleh temannya. Maka pertanyaan selanjutnya adalah "mengapa tetap mau ngeblog sampai sekarang? kata kuncinya adalah Motivasi, "Tutur Pak Brian.
Motivasi ada dua yaitu dari hasil ngeblog dan target ngeblog. sekarang ini banyak blogger yang terjebak pada motivasi yang berorientasi pada hasil, khususnya penghasilan dari iklan. Ini motivasi yang sebaiknya dihindari, karena jika tak kunjung dapat penghasilan, kita akan mudah meninggalkan blog. Memasang iklan boleh saja tapi jangan terlalu banyak berharap. Blog digunakan sebagai media tempat kita menulis saja.

Ide Tulisan
Kurangnya ide tulisan kerap menjadi penghambat aktivitas menulis kita, terkadang kita sudah berada di depan laptop dan siap menulis, tapi masih bingung mau menulis apa. Menurut Brian, tak perlu menunggu ide/kejadian hebat untuk bisa menulis.Beliau memiliki prinsip, hal biasa yang kita lakukan/ alami bisa jadi dianggap luar biasa bagi orang lain.Maka hal uang paling mudah kita tulis adalah pengalaman/ aktivitas sehari-hari di rumah atau di tempat kerja. Apalagi kita guru, tentu punya banyak cerita.

Blogger vs Wordpress
Antara Blogger atau wordpress tergantung selera masing-masing. Lebih spesifik lagi, tergantung blog mana yang pertama kali ia kenal. Jika pertama kali blog yang dikenal adalah wordpress, maka akan mempelajari wordpress sampai terbiasa dan nyaman, sehingga menganggap wordpress lebih bagus. Maka menurut Brian, tidak ada jawaban objektif untuk menjawab pertanyaan itu.

Teknis Penggunaan Blogger
Hal terbaru dari blogspot adalah blogger.com perlahan-lahan menuju perubahan tampilan baru. Saat ini, jika baru membuat blog, maka secara otomatis kita disajikan penampilan baru blogger.com. Namun ini masih tahap uji coba. Kita masih dapat mengembalikan ke tampilan lama blogger. Namun suatu saat pasti tampilan baru akan menjadi permanen. Maka sedikit demi sedikit mulai membiasakan diri dengan tampilan baru Blogger.com

Brian juga menulis buku tentang blog, dengan judul bukunya "Blog Untuk Guru Era 4.0". Apa saja isi buku itu? silahkan lihat daftar isinya di blog Pak Brian di "http://www.praszetyawan.com/2020/03/daftar-isi-lengkap-buku-blog-untuk-guru.html". Saat ini Pak Brian memiliki dua buku solo. Pertama, buku blog untuk guru. Kedua, Buku aksi literasi guru masa kini baru terbit bulan lalu. Buku kedua ini berisi kumpulan artikel yang berasal dari blog praszetyawan.com dan blog gurusiana. Dalam waktu dekat buku solo ketiga Pak Brian akan terbit. Berjudul "Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari" berisi tentang best practice, aktivitas di sekolah, dan opini pendidikan. Selain 3 buku solo, Beliau juga membuat 1 buku antologi cerita mini bersama siswa sekelas dengan tema hobi.

Tips Membukukan tulisan dari blog ala Pak Brian
Membukukan tulisan blog akan lebih mudah jika blog memiliki niche. Niche adalah istilah yang merujuk  pada tema khusus yang digunakan pada seluruh postingan blog. Contoh niche blog yaitu pendidikan, kesehatan, buku, otomotif, fashion, kuliner, traveling, dan lain sebagainya. Pak Brian sendiri memiliki blog dengan niche tutorial blogger, blog buku, dan blog pembelajaran.
Buku memerlukan sebuah tema. Walaupun isinya berupa kumpulan berbaai artikel, diperlikan satu tema besar yang menjadi benang merahnya. berbeda jika blog kita tidak memiliki niche yang jelas. Segala macam tema ada di blog itu. Blog seperti itu bisa disebut blog personal. Dengan beberapa niche yang Pak Brian punya akhirnya beliau dapat menentukan beberapa tema besar yang bisa dibukukan. Masing-masing temanya adalah dunia menulis, dunia blogging, cerita pengalaman & opini, pendidikan, dan Traveling.

Kesimpulan:
  1. Menulis di blog bisa menjadi modal awal untuk membuat kumpulan tulisan kita menjadi buku. Jangan sampai kesulitan dalam ngeblog membuat kita menyerah dalam menulis.
  2. Menulislah dengan lepas tanpa beban 
  3. Hal biasa menurut kita, bisa jadi dianggap luar biasa oleh orang lain.




Senin, 15 Juni 2020

Kisah Guru Ngeblog di Wordpress ala Mr. Bams

 
Display Literasi Hari ini adalah kisah Guru Ngeblog di Wordpress ala Mr. Bams. Berikut profil  dari beliau;
Nama Lengkap: Bambang Purwanto, S. kom., Gr.
Nama Panggilan: Mr. Bams
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung/6 April 1974
Pekerjaan: Guru tetap SMP Taruna Bakti
Alamat Rumah: perumahan lebakwangi  Asri RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec. arjasari Kab. Bandung Jawa Barat.
No. Kontak: 088809405468, 081322278305
Email pribadi: bangpurwa@gmail.com
Blog & Website: www.penamrbams.id
Instagram: @ayahnasalwa
Pendidikan Akhir: STMIK AMIKBANDUNG, jurusan Sistem Informasi
Hobi: Membaca Buku, Mendongeng, berorganisasi, catur
Nama istri: Euis Mulyati(ibu rumah tangga, pernah bekerja 18 leader SP PT. SMU/Wings)
Nama Anak: Salwa Nurkhalishah( SMAN 1 Banjaran Kelas XI)
Pengelola Taman Baca: Ketua TBM AS Lebakwangi

Pengalaman Organisasi

Ketua RW 13 Lebakwangi Asri, 2018-2023

Ketua Koperasi Bestari di Lingkungan Yayasan Taruna Bakti Bandung, 2014-2017

Anggota Asosiasi Manajemen Bandung, 2015

Penasehat FTBM Kab Bandung, 2018-2021

Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat(FTBM) Kab. Bandung, 2013-2017

Sekretaris RW 13 Lebakwangi Asri, 2013-2016

Ketua TBM AS Lebakwangi, 2011-sekarang

Ketua RT 04 RW 13 Lebakwangi Asri, 2008-2011

Ketua Karang Taruna Sasak Dua Banjaran, 1991

Ketua OSIS SMAN Baleendah, 1991

Wakil Ketua OSIS SMAN Baleendah, 1990

Seksi Humas DKM At Tarbiyyah SMAN Baleendah, 1990

Ketua Kelas 1-7 SMAN Baleendah, 1989

 

Pengalaman Memberikan Pelatihan Mr. Bams

Kelas Membuat Blog Pemula Angkatan 1

Kelas Membuat Blog Pemula Angkatan 2

Kelas Membuat Blog Pemula Angkatan 3

Kelas Membuat Blog Pemula Angkatan 4

Kelas Membuat Blog Lanjutan Angkatan 1

Pelatihan pembelajaran jarak jauh dengan Google Form

Bercerita untuk Guru PAUD/TK

Motivasi Pelajar Sukses untuk pelajar dan umum

 

Prestasi dan Penghargaan Mr. Bams

Penerima Anugerah uru Inspiratif dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, 2019

Penerima Anugerah Guru Inspiratif dari Gubernur Jawa Barat, 2019

Penerima Anugerah Widya Pratama Kategori Penggerak Literasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2019

Penerima Sabilulungan Award dari Bupati Kab Bandung bidang Penggerak Sosial dan Budaya, 2018

Juara 1 Pengelola TBM Tingkat Provinsi Jawa Barat, 2014

Juara 1 Pengelola TBM Tingkat Kabupaten Bandung, 2014

Juara 2 Pengelola TBM Tingkat Provinsi Jawa Barat, 2013

Juara 1 Pengelola TBM Tingkat Kabupaten Bandung, 2013

 

Mr. Bams mulai membuat Blog saat bekerja di SMP Taruna Bakti tahun 2008 dan membimbing eskul tentang blog tetapi masih memakai multiply. Dalam perjalanannya multiply tidak bisa dipakai lagi sehingga pindah ke wordprees. Kenapa Mr. Bams memilih ngeblog karena beliau senang menulis dan mendongeng. Maka sebagai sumber mendongeng harus banyak membaca buku. Tahun 2011 Mr. Bams membuat Taman Baca di rumah sendiri, dan sejak tahun 2012 taman Baca sudah mandiri. Tahun 2019 Mr. Bams mengikuti ajang Guru Inspiratif Ean Sukaesih 2019 dan berhasil masuk 6 besar serta mendapatkan penghargaan dari kepala Disdik Jabar Dan Bapak Gubernur.

 

Blog yang dikelola Mr. Bams

1. Mata Pelajaran TIK SMP Taruna Bakti yan dibuat 29 April 2015(https://tik2smptb.wordpress.com/)

2. Kelas 8E TIK SMP Taruna Bakti Tahun Pelajaran 2015-2016(https://tb8e1516.wordpress.com/

3. Kelas 8E TIK SMP Taruna Bakti Tahun Pelajaran 2016-2017(https://tb7d1617.wordpress.com/

4. Kelas 7B TIK SMP Taruna Bakti Tahun Pelajaran 2017-2018(https://tb7b1718.wordpress.com/

5. Taman Bacaan Masyarakat(TBM) AS Lebakwangi sejak tahun 2011(https://lebakwangimembaca.wordpress.com/

6.     Pengurus Rukun Wara(RW) 13 Lebakwangi Asri Periode 2018-2023 sejak tahun 2018(https://rw13lebakwangiasri.wordpress.com/

7. Pengurus Daerah FTBM Kab Bandung sejak tahun 2013(https://forumtbmkabbandung.wordpress.com/)

8.    Literasi SMP Taruna Bakti sejak tahun 2016(https://literasismptarbak.wordpress.com/

9.     Blog Pribadi Mr. Bams sejak Maret 2020(https://bepenamrbams.wordpress.com/

Tujuan Membuat Blog Ala Mr. Bams

  • Malu sebagai guru TIK tidak punya blog
  • Malu sebagai penggiat literasi tidak punya blog
  • Berbagi pengalaman
  • Menyimpan tulisan sepanjang zaman(bukan sepanjan hayat)
  • Menghasilkan rupiah

Apa saja isi dari blog kata Mr. Bams

1.     Isilah yang disukai. Senang menulis cerpen, tulislah cerpen. Senang menulis puisi tulislah puisi.

2.     Isilah yang bisa membantu oran lain, tidak hanya pengetahuan atau informasi. Mr Bams sedang mengembangkan sebuah blog yang mendukung kegiatan. Seperti yang dilakukan bersama Omjay.

Kesimpulan dari display literasi hari ini adalah

1.     sebagai Guru tantangan saat ini sangat luar biasa, membiasakan menulis adalah baian dari keterampilan yang harus diperlihatkan. Caranya dengan menulis diblog, mengirimkan tulisan ke media cetak(koran, majalah, media online)kemudian membuat buku.

2.     Buatlah blog yan dikelola sepenuh hati, tidak hanya memenuhi target. Akan tetapi, tumbuh kembangkanlah blog sehingga blog bisa menjadi cerminan pemiliknya

3.     berbagilah kebaikan dengan cara apapun, termasuk media blog.

4.     Setiap oran punya potensi yang luar biasa, maka galilah dan kembangkan

    Banyak orang yang bisa akan tetapi tidak semua orang mau melakukan sesuatu. Hidup ini akan selalu bahagia, karena bahagia diciptakan setiap saat. Buatlah tulisan agar dikenang sepanjang zaman.

 

Salam Literasi dari sipemula

Muhammad Afif, S. Pd., Gr.

 


Kamis, 11 Juni 2020

Belajar menulis ala Agung Pardini


Display Literasi hari ini adalah belajar menulis ala Agung Pardini, menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Dalam waktu delapan tahun, setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yan berbeda, mulai dari sekolah formal, bimbingan belajar, Program pengayaan Ujian, hingga pembelajaran Paket non-Formal atau PKBM. Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan  Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai wilayah Indonesia.

Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi. Program-program tersebut antara lain:
  1. Pendampingan Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi di tahun 2008-2010
  2. Pendampingan Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar di tahun 2010-2012
  3. Pelatihan Guru cerdas Literasi di tahun 2009-2010
  4. Pengembangan Sekolah Cerdas Literasi di tahun 2010-2013
  5. Pendampingan SMK unggulan Bidang Alat Berat di tahun 2013
  6. Pendampingan Sekolah-sekolah diperbatasan Indonesia di tahun 2012-2013
  7. Pengiriman Guru-Guru SGI(Sekolah Guru Indonesia) keberbagai wilayah pelosok atau 3T di tahun 2014-2020
  8. Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB di tahun 2014-2020
  9. Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC di tahun 2012-2013
  10. Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader di tahun 2019
  11. Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen pendidikan Islam bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di tahun 2016-2018
  12. Mengembangkan model sepuluh Kepemimpinan Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi Kelas Ajar di tahun 2018-2020


Saya adalah salah satu guru penerima kebermanfaatan program dari Dompet Dhuafa yaitu program School Of Master Teacher Wilayah Makassar. Ini adalah sertifikat atau semacam ijazah dari Sekolah Guru Indonesia yang dipimpin oleh Guru agung. Kita dibina agar semakin matang sebagai seorang guru.Selain itu, SGI berkomitmen melahirkan guru yang memiliki kompetensi mengajar, mendidik, dan berjiwa kepemimpinan sosial. Tidak hanya itu, peserta SGI harus tetap menjadi penulis melalui pembuatan PTK.

Guru agung juga banyak menulis artikel diantaranya:
  1. Sekolah Berbasis Masyarakat pada jurnal Bogor, 17 Oktober 2009
  2. Mengajar Siswa Gemar Membaca pada Radar Bogor, 8 Maret 2010
  3. Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi pada Koran Tempo, 16 Mei 2013
  4. Transformasi Kelas Ajar pada Republika, Januari 2020
Selain itu, Beliau juga telah banyak menerbitkan buku, menjadi pembicara(narasumber), dan pemateri pelatihan guru. Berdasarkan pengalaman Guru Agung yang bekerja  di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Sudah terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi untuk menulis dan berkarya. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru-guru pelosok anatara lain:
  1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah
  2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS office
  3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala dimalam hari
  4. Ejaan yang belum disempurnakan
Nah' cara mengatasi masalah diatas, salah satunya dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang diberikan kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dll. Buku dengan judul "Temani Aku Meniup Mimpi", adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi, metode, maupun media pembelajaran. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah loncatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri. 

Kesimpulan dari belajar menulis hari ini adalah merangkai kata dalam bentuk tulisan bukanlah hal mudah. Harus sabar dan banyak membaca, Tulislah apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan, dan menulis itu melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti.


Oleh: Muhammad Afif, S. Pd., Gr.




Selasa, 09 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku Bu Emi Sudarwati

Display Literasi Hari ini adalah berbagi pengalaman menerbitkan buku oleh Ibu Emi Sudarwati, S. Pd. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya Tahun 1993 dan lulus tahun 1998. Mengajar di SMPN 1 Baureno sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbikan beberapa karya sastra Jawa dan sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Penulis novel berjudul Ngilon(2014), novel Kinanthi (2017), Rona Hidup(2018), Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk keliling Nusantara dan Dunia (2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI). Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn. Pada tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.

pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategori SORAK(Seni, Olah raga, Agama dan Muatan Lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands. 

Tahun 2017, penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di Kota Lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura. 

Tahun 2018, ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan  SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah menjadi Penerbit Buku Inspiratif(PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain berdatangan. Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada hari Sabtu-minggu atau Jumat sore. 

Tahun 2019, penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia. Selanjutnya, di tahun yang sama Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa Jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang kedua adalah Menulis dan Menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang. 

Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh krena itu, saya ingin mengabdikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga buku sederhana ini menginspirasi banyak orang.

Jumat, 05 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku


Display Literasi malam ini adalah berbagi pengalaman menerbitkan buku oleh Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd. Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga tahun 1990. Cinta dan tanggung jawabnya pada keluarga membawanya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.

Ibu sri berproses menjadi seorang penulis diusia hampir mendekati 50 tahun. Tapi berbekal pedoman, terus berusaha, belajar, dan akhirnya ketagihan menulis buku. Ditahun 2007 bu Sri baru melanjutkan S2 nya dengan jurusan pengkajian Bahasa Inggris, jeda kurang lebih 25 tahun dari pendidikan sebelumnya. Dari sejak itulah Bu Sri harus terbiasa dengan internet, Medsos, sering ke perpustakaan, dan ke toko buku. Sampai pada akhirnya menemukan sebuah buku karangan kang Ewa yang mengatakan menulis buku itu gampang. Dari buku itu Bu Sri punya keyakinan untuk bisa menulis.

 

Pada tahun 2009, beliau diajak oleh temannya untuk menulis buku ajar penerbit Erlangga seri pendalaman materi ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK. Enam bulan setelah revisi, akhirnya Oktober 2010 bukunya terbit. Bu sri merasa bangga dan merasakan royalti dari hasil menerbitkan buku ajar itu.

 

Tahun 2013 Bu sri bertemu dengan Om Jay dan waktu itu sudah ada 3 buku yang diterbitkan sebelumnya. Buku pertama buku parenting berjudul"Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami". Buku kedua Novel Hidayah"Kugelar Sajadah Cinta". Buku ketiga"Deburan Ombak Waktu. 

Keseharian Bu Sri adalah mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di mesjid Al Fath, Blogger, komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan komunitas sejuta guru ngeblog. pegiat Literasi Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya.


kesimpulannya adalah tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas, menulislah apa yang disukai dan dikuasai, latihlah keterampilan menulismu dengan berbagai ide yang dimiliki, jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup, dan biarkan tulisan itu menemui takdirnya.

 

Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.


Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bisa menjadi Buku

Display Literasi hari ini adalah tulisan dari ibu Hati Nurahayu, S. Pd., dengan materi menerbitkan buku dari hasil PTK.

Hati Nurahayu, S. Pd. Saat ini mengajar di SMP Al-Amanah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, SMP dan SMA Karakter Ustman bin Affan Arjasari Kabupaten Bandung dan sebagai CEO Tata Akbar. Pengajar yang mengampuh mata pelajaran IPA ini sudah mengajar hampir 17 tahun. tidak hanya itu banyak lagi prestasi dari ibu Hati yang lain.

Menyusun PTK adalah dambaan semua guru, terutama seorang guru PNS. Guru PNS tentunya akan bekerja keras menyusun PTK untuk memenuhi angka kredit kenaikan pangkat. Membuat PTK itu susah-susah gampang. Modal awal menyusun PTK adalah menentukan latar belakang, inilah titik awal dari menentukan PTK dapat dilakukan.

Bu Hati memeberikan contoh yang simpel untuk pembuatan  PTK. Ini bisa jadi bahan PTK, misalnya anak sering telat datang masuk ke kelas. Nah, bagaimana agar anak datang tepat waktu, indikator dicari dari materi yang relevan sesuai dengan amasalah yang kita ingin selesaikan.

PTK bisa menjadi bentuk lain, apakah itu artikel bahkan buku. Satu sumber PTK itu bisa menjadi nilai PAK versi lain. Apalagi PTK yang dijadikan buku itu sangat berharga karena akan menjadi bahan literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTKnya juga. Saat PTK sksn menjadi buku, harus dirubah agar menjadi lebih baik penampakannya. Selain penampakannya juga isinya harus disesuaikan dengan layaknya buku yang enak dibaca.

Saat ini memang banyak guru yang meminta PTK menjadi buku, akan tetapi saya lebih senang menyerahkan kepenulisnya agar belajar membuat buku dari PTK.

Beberapa sahabat guru nasional dibantu agar menjadi buku yang diambil dari PTK dan inobel maupun best practis. Bu Hati Nurahayu, ini memang luar biasa, setelah menjadi pelaku pendidikan dari tangan dan pemikirannya lahirlah buku-buku dari PTK yang beliau bantu sebagai editor. Termasuk buku-buku Om Jay, yang diambil dari PTK yang telah lulus Inobel pada tahun 2018 dengan Judul Menerbitkan Keterampilan Siswa Menulis.

Perbedaan PTK dan Best Practic, dimana PTK memiliki alur penelitian serangkaian observasi-rencana-tindakan-refleksi juga bersiklus bila siklus satu tidak berhasil.Sedangkan Best Practis adalah pengalaman terbaik di kelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel.

beberapa hala yang perlu diperhatikan saat merubah PTK menjadi buku adalah salah satunya dengan memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku. Apalagi PTK yang dibuat adalah PTK yang fokus pada tindakan masalah dengan satu jenis variabel yang dikupas secara mendalam dan lebih mengena. Memperluas isi bacaannya itu bisa pula dilakukan tentunya dengan sumber yang relevan.

Jangan menjadi bingung saat mencari judul, isi PTK bisa dikembangkan menjadi buku bacaan. Hasil yang dibukukan sebaiknya fokus kepada bagian yang diberikan tindakan atau kata kunci PTK. Hati-hati dibuku jangan sampai ada kata-kata laporan PTK. Semakin literatnya penulis, akan menghasilkan buku yang oke untuk ditulis. Ingat literasi itu rangkaian membaca, berpikir dan menulis.

Dibuat oleh: 
Muhammad Afif, S. Pd., Gr.
SD Inpres 10 
Kabupaten Sorong